hasil ramuan organik |
Contoh Ramuan Pestisida Organik
Pengendalianm hama dan penyakit dapat dilakukan secara
mekanis, kultur teknis, dan kimia. Pengendalian secara mekanis adalah dengan
cara menangkap hama yang menyerang tanaman atau
membuang bagian tanaman yang terserang hama
atau penyakit. Pengendalian secara kultur teknis antara dengan pengaturan
kelembaban udara, pengaturan pelindung dan intensitas sinar matahari.
Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insektisida dan fungsida.
Sebaiknya penggunaan insektisida dan fungisida pada budidaya tanaman obat
dihindari, dikhawatirkan residu bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi
senyawa-senyawa berkhasiat obat pada tanaman. Apabila dibutuhkan dapat
digunakan insektisida dan fungisida nabati.
Beberapa ramuan pestisida nabati yang
dapat digunakan antara lain
:
• Daun mimba 8 kg, daun lengkuas 6 kg,
daun serai 6 kg. Bahan-bahan ini dihaluskan kemudian diaduk dalam 20 liter air
dan direndam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain
halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan dengan 60 liter air sambil dicampur
20 g detergen dan dapat digunakan untuk menyemprot lahan seluas 1 hektar.
• Daun mimba (Azadiractha
indica), tembakau (Nicotiana tabacum),
dan akar tuba (Derris eclipta). Semua bahan ditumbuk sampai halus,
kemudian direndam dalam air. Setedlah tercampur rata, ramuan dibiarkan selama
satu malam. Keesokan harinya, ramuan disaring dan dilarutkan dalam air hangat.
Sebagai perekat ditambahkan detergen 1 g per 10 liter.
Beberapa tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah :
• Tembakau (Nicotiana tabacum)
yang mengandung nikotin dan insektisida kontak sebagai fumigant atau racun
perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnnya aphids.
• Piretrum (Chrysanthemum
cinerariaefolium) yang mengandung piretin yang dapat digunakan
sebai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat. Aplikasi pada
serangga lalat rumah, nyamuk, kutu, hama
gudang, dan lalat buah.
• Tuba (Derris elliptica dan
Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida
kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan. • Mimba
(Azadiractha indica) yang mengandung azadirachtin yang
bekerja cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap
seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Chaphalocrocis
medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus
RSV, GSV, dan tungro.
• Bengkuang (Pachyrrhizus
erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang
dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
• Jeringau (Acorus calamus)
yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk
racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
Beberapa fungisida dan bakterisida
nabati :
• Limbah daun tembakau sebanyak 200 g
dihancurkan atau diiris menjadi serpihan kecil. Serpihan limbah daun tembakau
ini dibenamkan di darah perakaran . Nikotin yang dikandung oleh limbah tembakau
dapat diserap oleh tanaman untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan jamur
dan bakteri .
• Air perasan 300 g daun sirih dicampur
dengan 1 liter air mampu mengendalikan jamur Phythophtora palmivora penyebab
penyakit busuk pangkal batang yang menyerang tanaman lada .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar