Bangga Jadi Petani

“Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim Hadits no.1552)

Selasa, 21 Januari 2014

BUDIDAYA BROKOLI dengan Pupuk Hantu



BUDIDAYA BROKOLI

Nama Latin :Brassicaolereceacv.Brocolli
Nama Inggris: Brocolli
Famili:BRASSICACEAE

1. Cultivar
Royal Green, Delicate Green, Green King, Radiant Green, Tender Green, Green Jewel
2. Penyiapan Benih
Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55o C selama 15-30 menit Penyeleksian benih, dengan merendam biji dengan air, dimana benih yang baik akan tenggelam Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah
3. Persemaian
Tempat persemaian
Penyemaian di bedengan : sebelum bedengan dibuat, lahan diolah sedalam 30 cm lalu dibuat bedengan selebar 110-120 cm memanjang dari Utara ke Selatan. Bedengan dinaungi dengan naungan plastik, jerami atau daun-daunan setinggi 1,25-1,50 m di sisi Timur dan 0,8-1,0 m di sisi Barat. Penyemaian dilakukan dengan dua cara yaitu disebar merata diatas bedengan atau disebar di dalam barisan sedalam 0,2-1,0 cm.

AlatPersemaian
Kertas plastik atau daun pisang : ukuran diameter 4- 5 dan tinggi 5 cm
Sprayer(handsprayer) : volume 1 liter
Media semai : campuran ayakan pupuk kandang matang dan tanah halus dengan perbandingan 1:2 atau 1:1
PenyemaianBenih Penyemaian dilakukan dengan dua cara yaitu disebar merata diatas bedengan atau disebar di dalam barisan sedalam 0,2-1,0 cm.
Transplanting Sekitar 2 minggu setelah semai, bibit dipindahkan ke dalam bumbung. Lalu bibit dipindahkan kelapangan setelah memiliki 3-4 helai daun atau kira- kira berumur 1 bulan.
4. Persiapan Lahan
 Lahan dibersihkan dari tanamn liar dan sisa-sisa akar, dicangkul sedalam 40-50 cm, lalu dibuat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 35 cm dengan jarak bedengan 40 cm. Pada lahan miring perlu dibuat parit di antara bedengan tetapi jika lahan datar, parit ini tidak perlu dibuat. Pengapuran hanya dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur yang sesuai dengan nilai pH tanah tetapi umumnya berkisar antara 1-2 ton/ha dalam bentuk kalsit atau dolomit. Kapur dicampurkan merata dengan tanah pada saat pembuatan bedeng. Pada saat pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5-17,5 ton/ha pupuk kandang di tambahkan dengan asumsi populasi tanaman/ha antara 25.000-35.000. Selain itu juga diberikan pupuk dasar berupa ZA, urea, SP-36 dan KCl

5. Penanaman
Jarak tanam yang dipakai adalah 50x50 cm untuk kultivar bertajuk lebar dan 45x65 cm untuk kultivar tegak. Waktu tanam terbaik adalah di pagi hari antara jam 06.00-09.00 atau sore hari antara jam 15.00-17.00 Penanaman dilakukan pada bibit yang sudah berumur sekitar satu bulan, atau sudah mempunyai 3-4 helai daun. Satu lubang tanam diisi satu bibit.
Pemindahan secara hati-hati jangan sampai akar atau daunnya rusak.
6. Pemeliharaan
Penyulaman
Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum
tanaman berumur kira-kira dua minggu.
Perempalan
Perempalan tunas cabang dilakukan seawall mungkin supaya ukuran dan kualitas massa bunga yang terbentuk optimal. Segera setelah terbentuk massa bunga, daun-daun tua diikat sedemikian rupa sehingga massa bunga ternaungi cahaya matahari. Penutupan ini berfungsi
untuk mempertahankan warna bunga supaya tetap putih.
Pengendalian Hama danPenyakit
 Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan bibit yang bebas penyakit, merendam benih di air panas (50o C) atau di dalam fungisida/bakterisida selama 15 menit, sanitasi kebun, rotasi tanaman, menanam kutivar tahan penyakit, menghindari tanaman dari kerusakan mekanis atau gigitan serangga, melakukan sterilisasi media semai atau lahan kebun, pengapuran pada tanah masam dan mencabut tanaman yang terserang penyakit. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit, penyemprotan pestisida telah dilakukan walaupun
 belum ada gejala serangan, penyemprotan dilakukan setiap 2 minggu.
Penyiangan
Penyiangan yang dilakukan bersamaan dengan penggemburan dilakukan bersama-sama dengan pemupukan susulan yaitu 7-10 hari setelah hari tanam (hst), 20 HST, dan 30-35 HST. Penyiangan dan penggemburan harus dilaksanakan dengan hati- hati dan jangan terlalu dalam agar tidak merusak akar kubis bunga yang dangkal. Pada masa akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa pembungaan) penyiangan dihentikan.

Pemupukan tambahan
Pupuk susulan diberikan pada umur 1,3,5 MST di sekeliling tanaman sejauh 10-15 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah. Dosis pupuk sesuai dengan rekomendasi Bersamaan dengan pupuk susulan III tanaman dapat juga disemprot dengan pupuk daun yang mengandung N dan K tinggi.
Catatan: Gunakan selalu Pupuk organik Pupuk Hantu dan NPK jagotani
Penyiraman
Pengairan dilakukan secara rutin di pagi atau sore hari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 1- 2 kali sehari terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

7. Panen dan Pasca Panen
Pemanenan  dilakukan  saat  massa  bunga mencapai ukuran maksimal dan mampat. Umur
panen antara 55-100 hari tergantung kultivar. Setelah dipanen, hasilnya disimpan di tempat yang teduh untuk dilakukan sortasi. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter kepala bunga yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu >30 cm, 25-30 cm, 20-25 cm dan 15-20 cm. Penyimpanan terbaik di ruang gelap pada temperatur 20o C, kelembaban 75-85% atau kamar dingin  dengan  temperatur  4.4oC  dengan kelembaban 85-95%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perhatian

Bagi sahabat dumay yang menggunakan teks dan gambar didalam blog ini , mohon kiranya sahabat mencantumkan link blog ini ya , terima kasih atas perhatiannya dan semoga anda sukses .

Budidaya Tanaman Yang sering Dibaca Pengunjung

Buah Tanaman

//